Minggu, 08 Maret 2009

Dia, yang memberi senyuman

Dia, sebuah senyuman diperuntukkan bagi saya untuk kesekian kalinya. Dia seperti yang saya tulis sebelumnya sangat menyukai senyum. Salah, mungkin yang benar adalah sangat senang melakukan kegiatan tersenyum. Entah kenapa setiap saya melihat dia, pasti dia sedang tersenyum. Dia, berbeda dengan yang lainnya yang mungkin juga senang tersenyum. Dia, tersenyum tidak hanya untuk membahagiakan dirinya sendiri, tetapi juga orang lain. Senyumnya ikhlas tak tergores suatu apapun. Tidak seperti yang lainnya yang juga senang tersenyum untuk meraih sesuatu, dia hanya tersenyum. Tidak seperti yang lainnya yang hanya tersenyum demi sebuah kewajiban dan tanggung jawab, dia hanya tersenyum. Dia, memanjakan semua orang dengan senyumannya. Dia, mengajarkan saya arti dari sebuah senyuman. Senyuman yang bermakna bukan hanya sekedar senyuman. Senyuman bermakna seharusnya dapat memberikan aroma segar kepada orang lain yang melihatnya sampai kapanpun, membekas, terpatri dalam hati. Dia memberitahu saya sebuah senyuman yang tak lekang oleh waktu dapat mengubah hidup yang lainnya. Dia menuntun saya dari yang tak tahu menjadi tahu sebuah makna dari senyumnya.

2 komentar:

  1. senyum yang telah kau berikan merupakan sinar dalam kehidupanku...
    sisi lain senyum yang kau berikan ibarat mesin yang panas dan senyummu sebagai pendinginnya..
    ketulusan dan keceriaan senyummu merupakan kebahagiaanku

    BalasHapus
  2. untuk itu berikanlah selalu senyummu padaku
    sebagai penyemangat hidupku..
    semoga hidup yang sudah kita jalani bersama ini selalu dipenuhi dengan senyum ketulusan dan keceriaan....

    kasihmu
    -------
    Reza

    BalasHapus