Selasa, 09 Desember 2008

Dia, yang saya tunggu

Kembali lagi topik tentang dia.
Beberapa hari yang lalu saya melihat dia. Mungkin dia sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Bedanya dia sekarang ini telah berubah. Mungkin karena terseret arus zaman atau mungkin memang sudah seharusnya dia berubah. Sebelumnya, dia hanya mendatangi saya, tersenyum malu-malu sambil menggerakkan tangannya kesana kemari. Namun, sekarang sudah tidak terlihat lagi rasa malu itu. Dia menatap saya dengan tegasnya, kembali menggerakkan tangan dengan gerakan yang lebih kuat. Dia juga mulai berbicara dengan bahasa aneh. Yang jelas bukan bahasa indonesia. Saya pikir dia belajar dengan tetangga sebelah.
Dia, sejujurnya saya juga bingung ingin mendeskripsikannya. Namun dia selalu saya tunggu kedatangaannya saat saya sedang bosan menunggu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar